Takut Akan Hadits Nabi Muhammad: Yahudi Getol Tanam Pohon Ghorqod, Alasannya Mengejutkan!!

kaum Yahudi Zionis Israel telah sejak lama berusaha untuk menanami pohon Ghorqod ini, mereka meyakini Hadits yang disampaikan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasûlullâh bersabda,


“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kalian (Muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang Yahudi, “Wahai Muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah!” [HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-Shaghir no. 7414] 

Tidak akan terjadi hari Kiamat, hingga Muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam akan membunuh Yahudi sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. 
Namun batu atau pohon berkata, “Wahai Muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Ghorqod (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” [HR Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-shaghir no. 7427] 


Hadits di atas sanadnya Hadits shahih tanpa perbedaan pendapat. Dan termasuk dari tanda-tanda keNabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkait dengan Mukjizat kabar yang akan terjadi di masa yang akan datang. 

Untuk memahami secara lengkap, ada beberapa point yang akan dibahas dalam artikel ini: 
Sejarah Singkat Yahudi-Israel dan Negara Islam
Namun ada yang hal yang kurang kita sadari selama ini. Yaitu bahwa Hadits ini baru terasa relevan di zaman sekarang ini saja. Sepanjang 14 abad lamanya, tiap orang yang mendengar Hadits ini di zaman-nya, akan sedikit berkerut kening. Mengapa demikian..?! 

Sebab di masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Yahudi belum lagi menjadi sosok Negara super power yang ampuh. Keangkuhan Yahudi dengan negara Israelnya belum pernah ada sepanjang 14 abad itu. Keberadaannya baru muncul di abad 20 ini atau abad 14 Hijriyah. 
Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, justru selalu berada di bawah perlindungan Negeri-negeri Islam. Komunitas Yahudi selalu dimusuhi oleh semua bangsa dan negara sepanjang sejarah. Komunitas Yahudi pun pernah dibantai oleh Nazi Jerman di masa Hitler. 

Nyaris tidak ada tempat buat Yahudi kecuali di dalam negeri Islam. Mereka aman bila tinggal di wilayah Khilafah Islam, karena hukum Islam melarang memerangi ahlu zimmah (kafir zimmi). 
Salah satu penguasa yang anti-Yahudi adalah Kristen-Spanyol. Ketika Spanyol dikuasai rezim Katolik, bukan hanya umat Islam yang diusir, tetapi termasuk juga kalangan Yahudi. Tidak ada satu pun tanah di dunia ini yang mau menampung bangsa ini, kecuali penguasa Muslim Turki Utsmani. 
Maka selama 14 abad itu, Hadits ini cukup mengherankan umat Islam. Bagaimana mungkin umat Islam yang selama ini melindungi bangsa Yahudi serta mengharamkan darah mereka, lantaran mereka termasuk ahlu zimmah, tiba-tiba akan memerangi Yahudi sampai mati. Bahkan batu dan pohon akan memerintahkan umat Islam untuk membunuh mereka juga. 

Teka-teki Hadits ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika komunitas Yahudi dunia melakukan agresi, penjajahan dan pencaplokan sebuah Negeri Islam merdeka, Palestina. 
Dan pada tahun 1967 semakin jelas lagi maksud dari Hadits ini, karena ternyata komunitas Yahudi yang selama 14 abad hidup di bawah perlindungan, asuhan dan kerahiman umat Islam, tiba-tiba berubah menjadi serigala liar yang mengakibatkan perang Arab-Israel. 

Barulah di masa sekarang ini Hadits ini menjadi lebih punya arti, setelah terkuaknya misteri. Ternyata Yahudi yang selama ini hidup di bawah asuhan dan kasih sayang umat Islam, tiba-tiba menjadi makhluk buas pembantai nyawa. 

Dan menarik untuk diperhatikan, bahwa Yahudi sudah mempersiapkan apa yang mereka dapat di masa sekarang ini sejak lama. Bahkan ada yang mengatakan sejak ribuan tahun yang lalu. 
Konon terbentuknya Negara-negara super power, penjajahan barat atas dunia timur, naiknya para pejabat di masing-masing negara adidaya, semua tidak lepas dari skenario mereka. Inggris di masa lalu dan Amerika di masa sekarang, tidak lain hanyalah alat yang disiapkan untuk mewujudkan cita-cita pembentukan Israel. 

Karena itu mustahil meminta Amerika untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mereka ke Negeri Islam. Adanya hak veto di PBB semakin membuktikan bahwa PBB pun termasuk bagian dari alat yang diciptakan oleh mereka. 

Kepastian Kekalahan Yahudi
Selain terkuaknya misteri Hadits ini di abad 14 Hijriyah, Hadits ini sangat tegas menyebutkan kepastian kehancuran bangsa pengingkar Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Bahkan pohon dan batu pun akan ikut membantu umat Islam dalam menumpas mereka. 

Karena itu, Hadits ini juga menjadi penghibur derita, pelipur lara dan pembangkit harapan buat umat Islam yang sempat merasakan kebengisan Yahudi secara lebih nyata di zaman ini. 

Bahwasanya Israel itu pasti akan dikalahkan, mati kutu dan mati betulan. Ini adalah sebuah kepastian, karena yang menyatakan bukan sembarang orang. Beliau adalah seorang yang paling dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Yang menarik juga, di dalam Hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan sebuah nama pohon, yaitu Ghorqod. Pohon ini dinyatakan milik Yahudi, sehingga kalau ada Yahudi sembunyi di baliknya dari kejaran umat Islam, pohon ini tidak akan berbicara. Sebaliknya, pohon ini akan melindungi Yahudi, karena pohon ini milik mereka. 

Perkembangan Ghorqod Dari Semak Sampai Dengan Pohon Lebat dan Rimbun
Pohon Ghorqod (Nitraria Retusa) merupakan tanaman sejenis semak berdaun kecil-kecil dan lebat, dengan ranting yang juga banyak. Ketika kecil pohon ini hanya berupa semak yang kecil, mustahil untuk dijadikan tempat bersembunyi.

Namun ketika sudah besar, tanaman ini memiliki batang yang cukup kokoh untuk bisa dipanjat dan rerimbunan dedaunannya sangat lebat sehingga bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi, walau pohon ini tumbuh tidak terlalu tinggi. 
Mengapa pohon Ghorqod itu melindungi Yahudi?
Benar bahwa semua yang ada di dunia dan sekitarnya itu ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan

seharusnya semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya. 
Bukan hanya pohon, bahkan tanah, langit, bumi, serta semua isinya, tunduk kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, baik secara terpaksa maupun secara sukarela. 

Sebenarnya Jin kafir atau Iblis sekalipun, juga makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau Allah kehendaki, bisa saja Iblis tidak kafir. Kalau Allah kehendaki, bisa saja tidak ada skenario Iblis ingkar atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk sujud kepada Nabi Adam ‘alayhi as-salam. 
Tapi yang kita tahu, semua itu adalah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga kita dapati Iblis melakukan tindakan kemungkaran yang dilarang, bahkan membangkang terhadap perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Kalau pakai logika anda, seharusnya Iblis tidak boleh membangkang, bukankah dia itu juga termasuk makhluk ciptaan Allah…?! 

Tetapi sekali lagi, kita beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan juga kepada sifat-sifat-Nya. Dan salah satu sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah ber-kehendak. 

Di antara kehendak-kehendak Allah itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ternyata menghendaki Iblis membangkang. Akan tetapi bukan pada tempatnya untuk mempertanyakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas setiap kehendaknya. Dan itulah bedanya Tuhan dan bukan Tuhan. Tuhan itu berkehendak dan tidak perlu ditanya-tanyai latar belakang semua yang dikehendaki-Nya. Sebaliknya, hanya yang bukan Tuhan saja yang bisa ditanya-tanyai kalau bertindak.

Kalau kita melakukan dosa dan maksiat atau hal-hal lain yang tidak senonoh, maka kita akan ditanyai dan harus bertanggung-jawab, paling tidak nanti di akhirat.

Sedangkan Tuhan, tidak perlu dan bukan dalam posisi untuk diinterogasi, mengapa melakukan ini dan mengapa melakukan itu. Sebab hakikat Tuhan adalah absolute, mutlak, tidak perlu menjelaskan apa yang dikehendaki-Nya.

Kembali ke pohon Ghorqod, tentu saja bukan kafir. Sebab istilah kafir itu hanya berlaku buat dua jenis makhluk saja, yaitu Jin dan Manusia. Selebihnya semua tunduk kepada apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala kehendaki.

Maka pohon Ghorqod itu kalau kita lihat dari kacamata hakikat, justru sangat tunduk kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam arti dia tunduk kepada skenario dari Allah untuk menjadi pohon yang melindungi Yahudi di akhir zaman. Jadi, tidak perlu kita vonis sebagai pohon kafir.

Yang kafir itu hanyalah Yahudi, yaitu mereka ingkar dan membangkang dari ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bersifat formal. Walhasil, Yahudi kelak akan masuk Neraka, kecuali bagi mereka yang bertaubat dan masuk Islam, maka mereka adalah saudara kita.

Sejarah Singkat Amerika-Israel dan Ghorqod
Washington Post, edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American-Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi.

Kepada Tom Dine, dengan serius ia berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada Nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu.. akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa Nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani.” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.

Presiden Reagan merupakan presiden AS pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, di mana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh gereja evangelikal Amerika sering diadakan.

Di masa Reagan-lah paham Zionis-Kristen masuk dalam lingkaran elit pemerintahan Amerika. Seluruh kebijakan, terutama kebijakan Amerika di luar negeri khususnya untuk wilayah Timur Tengah, sangat kental bernuansa Zionis.

Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, dan George W. Bush, merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang Nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika.

Menurut keyakinan mereka, abad millennium merupakan zaman akhir di mana suatu ketika akan terjadi Peperangan Besar Terakhir (Armageddon) yang melibatkan seluruh dunia, antara Tentara Tuhan melawan Pasukan Iblis.

Kristus akan mengalahkan Anti-Christ. Dan setelah itu dunia akan menjadi damai dan sejahtera hingga datangnya hari penghabisan.

Sebab itu, dilandasi kepercayaan akan hari akhir seperti yang dinubuatkan dalam Injil Darby, para presiden AS bekerja dengan sekuat tenaga untuk melapangkan jalan bagi suatu hari di mana akan datang Kristus yang kedua kalinya.

Karena menurut kepercayaan mereka Kristus akan turun di tanah Palestina, maka mereka berupaya untuk menguasai Tanah Palestina sepenuhnya dan memberikannya kepada orang-orang Yahudi.

Kaum Zionis, baik yang berada di Tanah Palestina maupun yang tersebar di Amerika dan Eropa, sangat yakin bahwa era millenium ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 9/11, di mana Menara Kembar WTC yang dilihat dari jauh bagaikan sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seakan terbukalah suatu era baru bagi keyakinan ini.

Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari Kuil Sulaiman untuk menaklukkan dunia.

Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. Di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, wabilkhusus umat Islam, dan menjadi pemimpin dunia.

Namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah, dengan pohon Ghorqod (nama latin : Nitraria retusa).

Ada sebuah Hadits shahih tentang hari akhir mengenai pohon ini yang mereka yakini,

Tidak akan terjadi Kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata:

“Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi.” [HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308]

Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, di mana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dipakai guna tempat persembunyian kaum Yahudi.

Proyek Internasional Ghorqod
Tidak diketahui secara pasti kapan kaum Zionis-Israel mulai menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Hanya saja, melalui website Jewish National Fund (www.jnf.org), di bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate), disebutkan bahwa di Tanah Palestina telah ditanami sebanyak 220 juta batang pohon Ghorqod…!!

Uniknya, dengan serius dan profesional, kaum Zionis juga mengiklankan di dalam situs tersebut bahwa siapa saja bisa membeli pohon Ghorqod secara online dan kemudian menyumbangkannya ke Israel untuk ditanami di Tanah Palestina.

Kampanye Pendiri JNF di official website-nya
Harga sebatang pohon tersebut sebesar US$18, dan barangsiapa yang membeli tiga batang seharga US$36 akan mendapat satu batang gratis.

Bukan itu saja, pengepakkannya pun pembeli bisa memilih dengan memakai plastik (dikenai tambahan biaya US$10 perbatang) atau dengan peti kayu (US$50 perbatang).

Dan untuk waktu pengirimannya, pembeli bisa memilih antara yang super cepat (US$30 perbatang, dijamin sampai di Tanah Palestina hanya dalam waktu 2 hari), cepat (US$15 perbatang dengan waktu 3 hari), dan reguler (tidak disebutkan).

Untuk keterangan lebih lanjut, mereka juga menyediakan sebuah nomor hubungan internasional (888) JNF-0099 dan 1-800-542-TREE. Hanya mata uang dollar AS yang diterima sebagai pembayaran yang sah.

***

Dari penjelasan diatas, dapat kita lihat bagaimana khawatirnya para Yahudi terhadap Perang Besar Akhir Zaman nanti, dan bagaimana persiapan mereka untuk generasi anak cucu -nya nanti.

Bagaimana dengan Kita selaku Muslim, sudahkah persiapkan generasi anak cucu Kita agar terhindar dari fitnah Dajjal nanti..? Kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal sebagai pemicu perang besar ini bisa terjadi kapan saja. Di zaman kita masih hidup; atau mungkin juga kita tidak akan merasakan kemunculan Dajjal.

Namun yang pasti, sebaiknya kita tetap harus mempersiapkan diri, baik untuk diri sendiri maupun generasi anak cucu kita nanti. Semoga informasi ini bermanfaat. Mohon bantu SHARE agar Saudara Muslim lainnya dapat mempersiapkan diri dan generasi Islam selanjutnya.

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.