Aku Membawa Putriku Menghadiri Pernikahan Suamiku, Tapi Pengantin Wanitanya Memberiku Buku Ini dan Membuatku Menyesal Seumur Hidupku…

Cintailah orang yang mencintaimu….

Saat aku 20 tahun, aku pergi urbanisasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih tinggi gajinya.
Karena aku tahu, aku tidak memiliki pendidikan yang tinggi, akhirnya aku hanya jadi seorang pelayan di 1 bar.
Mantan suami juga bekerja di bar ini sebagai koki. Karena usia kami yang tak begitu jauh, kami sangat cocok, sering bareng,
akhirnya cinta itu pun bersemi, kami akhirnya mengikat janji nikah kami setelah 2 tahun berpacaran.

Karena ekonomi kami yang tidak begitu bagus, mantan suamiku selain bekerja sebagai koki, dia juga bekerja sebagai tukang cuci piring setelah dia pulang kerja.
Dia hanya berpesan agar aku bisa menjaga kandunganku, dan dia bekerja keras demi kebahagiaan aku dan anakku kelak.
Sanking sibuknya dia, dia jadi sangat kurus! Bahkan terkadang sabtu minggu dia juga bekerja tak kenal yang namanya istirahat.

Tak lama setelah itu, aku pun melahirkan putri kami, dia sangat bahagia!
Namun karna tidak memiliki uang, mau tidak mau, dia jarang bisa menemani aku dan putrinya, hanya bisa bekerja keras demi aku dan putri kami.
Tapi, aku kekurangan kasih sayang ,aku merasa kesepian…

Aku berkenalan dengan seorang pria, lebih kecil 5 tahun dari aku, dia seorang pelatih fitnes,
kebayang dong gimana bagus badannya. Setelah kami bincang – bincang lama, kami pun ketemuan di satu bar.
Aku dan dia berbincang sangat lama, dan sepertinya wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang tegap itu, membuatku jatuh cinta lagi.

aku minum sangat banyak, sampai aku mabuk. Dia pun membawaku ke hotel, dan kalian sudah tahu apa yang terjadi, dan itu aku yang minta diantara sadar dan tidak sadar.

Aku minta cerai dengan mantan suamiku, dengan alasan aku mencintai suami lain.
Dia gak banyak ngomong, dia juga tahu kondisinya seperti ini, tapi dia mau hak asuh anak.
Aku berpikir, asalkan aku diizinkan untuk hidup bersama pria ini, aku sudah bahagia.
Aku pun bercerai, tanpa membawa apapun, aku jalanin hidup cintaku bersama pria olahragawan ini.

Bertahun – tahun kemudian, aku divonis mengidap kanker payudara. Dokter berkata kedua payudaraku harus dipotong agar kanker itu tidak meyebar…
Aku yang sudah kesakitan, menunggu untuk operasi tapi tak bisa karna tidak ada dana operasi.
Suamiku yang sekarang malah pergi sibuk bekerja, katanya harus cari uang untuk aku, tapi karna operasiku ini, uangnya habis.
Saat seperti ini, aku kepikiran mantan suamiku, yang selalu ada di sana saat aku membutuhkan.
Tapi gak mungkin aku minta uang dengannya, tapi keajaiban terjadi, dia sms aku untuk minta restu doaku untuk pernikahannya.
Sepertinya dia baik – baik saja dan semakin sukses.

Aku ke rumahnya dengan segala kesakitanku ini. Hilir mudik terjadi di rumahnya untuk persiapan pernikahannya,
aku iri… Aku memanggil puteriku yang sudah berusia 2 tahun dan aku bawa dia pulang, alias aku culik!
Esok paginya aku datang ke pernikahan mantan suamiku. Aku melihat matanya dan mata pengantin yang hitam karna mungkin mencari putri mereka.
Setelah melihatku, dia berlinang air mata, pengantinnya menarik aku dan mantan suamiku ke sebelah.
Dia memberiku buku tabungan beserta kode pin rekening ini. Dia tahu aku mau lakukan operasi dan uang ini dia berharap bisa membantuku.
Mantan suamiku juga tahu, aku gak bisa hidup tanpa putriku, dan hak asuh putriku dikembalikan untuk aku.
Aku menangis di sana, aku menyesal, aku sudah meninggalkan seorang pria yang ternyata benar – benar mencintaiku.

Teman – teman dunia maya. Aku berharap dari ceritaku ini, sadarilah, hidup bukan hanya karna uang.
Kita gak tahu kapan seseorang itu berada di atas, berada di bawah.
Yang perlu kita tahu adalah, dia mau bekerja keras dan itu cukup untuk mendapatkan harapan.
Jangan tinggalakn orang yang mencintaimu dengna hidupnya.
Sumber: merdekasiana.com