Mengharukan banget! Demi Menghidupi Keluarganya, Ibu Ini Harus Menjadi "Tukang Las Wanita Satu-Satunya" di Pabrik, Hidup Bersama Para Pria, Bahkan Sampai...

Pabrik pusat pengelasan di SanHe adalah tempat dimana bunga-bunga api selalu berterbangan, bunyi mesin yang cantik selalu terdengar, dan tempat yang sangat menarik, setidaknya untuk beberapa orang. 1 hal yang berbeda dari pabrik ini adalah, di pabrik ini ada seorang pekerja wanita yang tanpa kenal lelah dan tanpa mempedulikan betapa kerasnya pekerjaannya, wanita ini bekerja sebagai satu-satunya tukang wanita diantara para pria.




Ibu ini bernama Zhou Zhi-Hong, seorang wanita berumur 41 tahun yang setiap harinya mengenakan masker dan seragam biru, berusaha untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya dengan baik.
Ibu Zhi-Hong adalah satu-satunya tukang las wanita di pabrik, atau lebih tepatnya, bengkel ini. Tangannya yang kecil selalu berada di atas papan kerjanya memegang alat las dan melakukan tugasnya dengan seksama. Beliau terus bekerja selama 30 menit tanpa berhenti sebelum dia berdiri untuk beristirahat.

Waktu wartawan mencari tahu kisah hidup Ibu Zhi-Hong, mereka mendapati ibu Zhi-Hong mengatakan, "Kerja kayak gini yah, mata, stamina, kekuatan tangan, semuanya harus ada! Nggak boleh kurang sedikitpun! Yah banyak orang bilang kerjaan ini kerjaan yang susah, tapi buatku ini satu tantangan. Buatku, harus melakukan pekerjaan dengan tingkat ketelitian tinggi ini membuatku semangat!"



Tanpa disangka-sangka, ternyata Ibu Zhi-Hong sudah bekerja di bidang ini selama 24 tahun! Awal dari perjalanan hidupnya ini terjadi saat beliau berumur 16 tahun, beliau dan kakaknya berkunjung ke salah satu pabrik pengelasan dan melihat kalau, "Wow bunga-bunga api itu cantik banget ya!" Ketertarikan inilah yang terus mendorong Ibu Zhi-Hong terus bekerja sampai sekarang.

Saat Ibu Zhi-Hong mulai bekerja di pabrik itu, ada 8 orang wanita yang bekerja bersama-sama. Tapi sekarang ini hanya tinggal Ibu Zhi-Hong yang ada disana.
Beliau berkata, "Yah waktu ngelas udah pasti nggak gampang sih. Nggak jarang tangan kena panas, tapi yah yang namanya kerja begini, panas pun nggak boleh berhenti. Kalau nggak nanti hasilnya jadi berantakan."
Pabrik tempat Ibu Zhi-Hong bekerja juga dikenal memiliki standar yang sangat tinggi. Tentu saja dengan pengalaman dan keseriusan Ibu Zhi-Hong, manager pabrik tidak ragu-ragu untuk mempercayakan beliau kepercayaan lebih! Keren banget!


Bahkan saat ditanya, Ibu Zhi-Hong mengajak wartawan untuk melihat hasil karyanya. Beliau berkata dengan bangga, "Yang kayak gini biasanya baru bisa selesai selama sebulan. Aku bikin sendiri lho! Hehehe."
Tidak hanya di kantor, kehidupan Ibu Zhi-Hong di rumah juga luar biasa. Beliau memiliki seorang anak laki-laki yang sangat berbakti! Setiap kali beliau pulang, anaknya sudah menyiapkan air yang agak dingin untuk ibunya supaya beliau bisa mengistirahatkan kakinya di dalam baskom. Suaminya bahkan bisa dengan rela mengerjakan segala pekerjaan rumah dan membiarkan istrinya beristirahat setelah hari yang panjang. Rumahnya sangat hangat!

Saat para wartawan memiliki kesempatan untuk mengobrol lebih ringan, mereka melihat tangan Ibu Zhi-Hong yang penuh dengan bekas luka. Bekas luka bakar yang ringan pun ada dan tidak terhitung jumlahnya! Tapi menurut Ibu Zhi-Hong, tidak peduli berapapun luka yang harus beliau terima, beliau rela dan betapapun lelahnya beliau setelah bekerja, Ibu Zhi-Hong akan meluangkan waktu untuk menemani anaknya belajar. "Yah uang itu nggak begitu penting buat saya. Saya sih lebih memilih anakku bisa dapat pendidikan yang layak!" Ini kata Ibu Zhi-Hong.

Setiap hari setelah Ibu Zhi-Hong mengantarkan anaknya sekolah, beliau langsung pergi ke kantor untuk bekerja. Walaupun lelah, beliau tidak berminat untuk mengganti pekerjaan. Menurutnya, rasa panas dan luka yang beliau rasakan itu membuatnya terus ingat untuk berjuang bagi keluarganya.
Ibu Zhi-Hong keren banget ya! Demi anak, semuanya rela beliau lepaskan! Beliau bahkan tidak kenal lelah bekerja supaya anaknya bisa dapat pendidikan yang layak. Terima kasih ibu, sudah menjadi inspirasi bagi kami!

Sumber: www.buzzhand.com