Sedih! Seorang Ayah Memeluk Kedua Anak Kembarnya yang Telah Meninggal, Siapa Sangka Lima Menit kemudian Hal yang "Lebih Kejam" Terjadi!!!

Seorang pria Suriah bernama Abdul Hamid Youssef kehilangan Istri dan dua anak kembar  tewas akibat terpapar zat kimia beracun  di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib. Sudah cukup membuat hatinya remuk.


Semuanya berawal saat Youssef terbangun dari tidurnya tiba-tiba dia merasa sulit bernapas. Keluar dari ranjang, Youssef langsung memeriksa bayi kembarnya yang berusia 9 bulan. Dia lega saat tahu kedua bayinya masih hidup. Youssef kemudian menyerahkan kedua bayinya kepada sang istri dan meminta sang istri untuk tetap tinggal di rumah sambil bersembunyi. Dia bergegas keluar untuk memeriksa orangtuanya yang tinggal di sebelah rumahnya.

5 menit kemudian saat tiba di rumah orangtuanya, Youssef mendapati kedua saudara laki-lakinya sudah tak bernyawa. Merasa panik, dia bergegas pulang ke rumahnya untuk memeriksa istri dan kedua bayinya. Sayangnya, dia terlambat.


"Ada busa di mulut mereka, mereka kejang-kejang. Mereka semua tergeletak di lantai. Anak-anak saya, Ahmad dan Aya, dan istri saya… mereka semua martir. Seluruh keluarga saya pergi" ucap Youssef kepada CNN sambil terisak.


Setelah itu Youssef jatuh pingsan dan terbangun beberapa jam kemudian di rumah sakit. Dia terkejut bukan main saat menyadari kenyataan bahwa anggota keluarganya banyak yang tewas. Youssef menyebut ada sekitar 25 anggota keluarganya yang tewas di Khan Sheikhun


"Saudara laki-laki saya, anak-anak mereka dan sepupu mereka. Sekitar 25 anggota keluarga saya, semuanya martir", tuturnya. Sedikitnya 70 orang tewas dalam serangan kimia di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib.

Warga mulai menguburkan korban tewas. Foto Youssef sedang memeluk kedua anaknya yang terbungkus kain putih, menjadi viral. Foto itu diambil saat Youssef duduk di tempat pemakaman sambil memeluk bayi kembarnya, sebelum pemakaman dilakukan.


"Saya menangis, tapi ini air mata bahagia. Anak-anak saya bukan yang pertama menjadi martir", ujar Youssef, sembari menjelaskan bahwa anak-anaknya kini bersama Tuhan dan itu tempat yang lebih baik daripada di Suriah.


Kata-kata terakhir sang ayah sangat mengharukan bukan? tetaplah hidup dengan tegar ayah... 

Sumber: CNN, DailyMail