Allah SWT memerintahkan untuk mencari penghidupan, bahkan sampai diumpamakan malam sebagai siang dan siang menjadi malam. Tapi ada satu hal yang perlu kita ingat, Harta tidak dibawa mati, kecuali harta yang diamalkan.
Ilustrasi
Rasulullah sendiri juga menganjurkan kita dan menjamin akan banyaknya karunia bagi umat-umatnya yang bersungguh-sungguh dalam mencari harta untuk kehidupan diri, keluarga, dan membiayai dakwah di jalan-Nya. Bahkan disebutkan, ada dosa yang tidak terampuni kecuali karena lelah yang dirasakan oleh seseorang setelah seharian bekerja mencari nafkah.
⠀
Sayangnya, harta inilah yang paling dikhawatirkan Rasulullah SAW. Rasulullah pernah menyebutkan satu kekhawatiran beliau kepada umatnya terkait harta dan cara menjemputnya. Kekhawatiran ini direkam secara shahih oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya.
⠀
“Bukan kekhawatiran yang aku khawatirkan pada kalian sepeninggalku, melainkan jika dunia dibentangkan pada kalian, lalu kalian saling berlomba memperolehnya hingga sebagian dari kalian memukul sebagian lainnya.”
⠀
Di zaman kita saat ini, kekhawatiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah terbukti. Kaum Muslimin berebut mengejar dunia, padahal dunia ditinggalkan oleh para sahabat Nabi yang amat mulia dan merupakan generasi terbaik sepanjang sejarah umat manusia.
⠀
Jika para sahabat amat tak berhasrat dengan dunia, bahkan mereka langsung menghabiskannya di jalan Allah Ta’ala saat dikurniai banyak harta, sebagian kaum Muslimin justru mengeruk dunia melalui amalan-amalan akhiratnya.
⠀
Padahal para sahabat dulu sampai menangis sedih saat dikaruniai harta. Mereka langsung mencari rumah dan mencari sebanyak mungkin orang miskin yang berhak menerima infaq mereka. Bahkan, ketika Islam berjaya di masa ‘Umar bin Khaththab, saat perbendaharaan-perbendaharaan dunia dihamparkan kepada khalifah pengganti Abu Bakar ash-Shiddiq ini, beliau menangis. Sebab, menurut ‘Umar, harta-harta dunia itu fitnah. Dan kejayaan itu belum pernah digapai di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Abu Bakar.
Dan kini kita malah mengejar apa yang dulunya sangat ditinggalkan dan ditakuti para sahabat Nabi yang mulia dan ahli surga itu. Masya Allah…