Macam Macam Shalat Sunnah Beserta Manfaat Dan Keistimewaan

Sebagai umat muslim, shalat adalah salah satu cara untuk beribadah kepada Allah. Dari semua itu tidak lepas dari keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah.



Shalat itu sendiri ada shalat fardhu dan shalat sunnah. Shalat fardhu adalah shalat yang wajib dan harus dikerjakan umat muslim.


Berbeda dengan shalat fardhu, shalat sunnah itu sendiri bisa dikerjakan dan tidak.

Banyak orang yang masih bingung tata cara,hukum, dan manfaat daripada mengerjakan shalat sunnah. Berikut ini penjelasan tentang shalat sunnah lengkap.


Aqidahislam

Shalat sunnah adalah shalat dimana bila dikerjakan mendapat pahala dan kalau tidak dikerjakan tiak apa-apa, namun bila dikerjakan dengan baik dan dengan keikhlasan maka akan mendapat rahmat serta hikmah dari Allah.

Rasulullah saw. selalu mengerjakan shalat sunnah baik di siang hari maupun di malam hari. Semua shalat sunnah yang dikerjakan itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan tambahan pahala yang lebih banyak. Dan juga untuk menambah ketaqwaan kepada Allah swt.

Baca Juga : Doa Menuntut Ilmu agar Mudah Diserap, Dipahami dan Dimengerti Sesuai Sunnah

Banyak orang tidak banyak tau tentang shalat sunnah. karena shalat sunnah tidak diwajibkan dikerjakan. Namun, ada juga shalat sunnah yang menurut hukumnya bisa dibilang hampir diwajibkan.

جَاءَ اَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا ذَا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ؟ قَالَ: اَلصَّلَوَاتُ اْلخَمْسُ اِلاَّ اَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا. البخاري و مسلم

Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, “Ya Rasulullah, shalat apa yang difardlukan oleh Allah atas saya ?”. Jawab Rasulullah SAW, “Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah”. [HSR. Bukhari dan Muslim]

Macam-macam shalat sunnah

1. Shalat Wudhu, Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu, niatnya :Ushalli sunnatal wudlu-I rak’ataini lillahi Ta’aalaa’ artinya :‘aku niat shalat sunnah wudhu dua rakaat karena Allah’

Setelah berwudhu kita bisa mengerjakan sunat wudhu sebanyak 2 raka’at, baru mengerjakan Shalat Maghrib). Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barang siapa yang berwudhu, lalu mengerjakan shalat dua raka’at tidak lalai (dengan khusyu) dalam keduanya, maka diampuni dosa-dosa yang sudah lewat”. (HR. Abu Dawud).

2. Shalat Tahiyatul Masjid, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda ‘Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu’ (H.R. Bukhari dan Muslim). Niatnya :

‘Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’ Artinya : ‘aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah’

3. Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah ‘Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga’ (H.R. Tarmiji dan Abu Majah). Niatnya :

‘Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi Ta’aalaa’ Artinya : ‘aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah’

Baca Juga :  Bacaan Doa Tasyahud Akhir Lengkap Bahasa Arab dan Latin Serta Artinya

Keutamaan dalam mengerjakan shalat dhuha,

Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634)

Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)


4. Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.



Bacaan Niat Sholat Rawatib
Bacaan niat Sholat rawatib pada dasarnya hampir sama dengan bacaan sholat fardhu, kita tinggal menambahkan saja di akhir niat dengan “Qobliyatan lillahi ta’ala (jika dikerjakan sebelum sholat fardhu) atau Ba’diyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sesudah sholat fardhu)” dan “fardhol” diganti dengan “sunnata”,

Shalat sunnah juga dibagi menjadi beberap segi, menurut hukumnya shalat sunnah dibagi menjadi 2 yaitu shalat sunnah muakkad dan shalat sunnah ghairu muakkad.

Sunnah muakkad : Shalat yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat ( Mendekati Wajib ), seperti shalat 2 hari raya dan shalat witir.

Sunnah ghairu muakkad : Shalat yang dianjurkan, tapi tidak dengan penekanan yang kuat.

Banyak macam shalat sunnah yang biasa orang kerjakan. Tapi, macam-macam shalat sunnah digolongkan berdasarkan waktu dan pelaksanaannya.

Macam shalat sunnah juga ada yang menurut manfaatnya, dan hukumnya.

Menurut hukumnya shalat sunnah dilihat dari 2 segi, yaitu shalat sunnah muakkad dan shalat sunnah ghairu muakkad.

Sunnah Muakkad juga disebut sebagai sunnah yang lebih penting untuk dikerjakan. Dalam kajian kita kali ini, kita akan berbicara terkait hasil Ijtihadnya dari seorang ulama besar terkemuka Islam yang  tidak diragukan lagi kesalikhannya. Dia adalah Satu dari tokoh Imam Madzhab. Yaitu Imam Syafi'i.

Shalat sunnah muakkad ( Sunnah yang Dikuatkan ) yang sebanyak 10 rakaat jumlahnya.
Shalat 2 rakaat sebelum subuh
Shalat 2 rakaat sebelum dzuhur
Shalat 2 rakaat sesudah dzuhur
Shalat 2 rakaat sesudah maghrib
Shalat 2 rakaat sesudah isya'

Dari ke-22 raka’at rawatib tadi, hanya 10 raka’at saja yang hukumnya sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rosulullah SAW).

Dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat 10 raka’at (rawatib) yaitu 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya, 2 raka’at sesudah magrib di rumah beliau, 2 raka’at sesudah Isya’ di rumah beliau, dan 2 raka’at sebelum Shubuh (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Shalat sunnah ghairu muakkad
Yaitu shalat 4 rakaat sebelum asyar, 2 rakaat sebelum maghrib, 2 rakaat sebelum isya' dan 2 rakaat sebelum dan sesudah dzuhur. Adapun hadist yang menerangkan tentang shalat ghairu muakkad.
Sabda Rasulullah SAW :

رَحِمَ اللهُ امْرَاءً صَلَّى اَرْبَعًا قَبْلَ الْعَصْرِ. رواه احمد و ابو داود و الترمزى عن ابى عمر

Artinya : “Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat empat raka’at sebelum ashar” (HR Ahmad, Abu Daud dan At Tirmidzi dari Ibnu Umar)

Pada dasarnya, shalat sunnah sendiri ada dua macam, yaitu shalat sunnah secara berjama'ah dan shalat sunnah tidak secara berjama'ah.

Shalat sunnah berjama'ah dilakukan secara berjama'ah seperti shalat idul fitri dan idul adha. Shalat ini sendiri termasuk sunnah muakkad.

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Aku shalat Idul Fithri bersama Rasulullah SAW dan Abu bakar dan Umar, beliau semua melakukan shalat tersebut sebelum khutbah.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)


Shalat Tarawih



Shalat tarawih termasuk salah satu shalat lail, yakni shalat yang dikerjakan pada tiap malam sehabis shalat Isya sampai terbit fajar pada bulan Ramadan. Hukum shalat tarawih adalah sunah muakad yang dapat dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah di rumah atau di masjid.

Shalat Witir

Shalat Witir artinya shalat yang ganjil yang dapat dikerjakan satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, dan seterusnya. Shalat witir sedikitdikitnya dikerjakan satu rakaat dan sebanyak-banyaknya dikerjakan sebelas rakaat. Shalat witir dikerjakan setelah shalat Isya, shalat Tarawih, atau shalat Tahajud. Shalat ini boleh dikerjakan dua rakaat dua rakaat salam dan yang terakhir satu rakaat salam atau tiga rakaat salam.

Shalat Istisqo’

Shalat sunnah Istisqo’ artinya shalat sunnah dua rakaat untuk minta diturunkan hujan. Hukumnya sunnah muakad dan dilaksanakan berjamaah.

Dalam dalil hadits Nabi saw. riwayat Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah saw. sangat jelas mensyari’atkan shalat sunnah dikerjakan secara berjamaah, akan tetapi dengan syarat dan ketentuan bahwa shalat sunnah dengan berjamaah ini tidak dijadikan sebagai kebiasaan secara terus-menerus. Hal ini dikarenakan bahwa ibadah shalat sunnah ini lebih utama atau afdhal apabila dikerjakan secara sendirian atau munfarid. Pensyari’atan mengerjakan sholat sunnah secara berjamaah oleh Rasulullah saw, ini dianjurkan pada qiyamul lail atau sholat malam di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari Muslim).

Selain dilakukan secara berjama'ah ada juga shalat sunnah yang dilakukan sendiri. Biasanya shalat sunnah itu sendiri ada yang shalat sunnah pada waktu siang, pagi, sore dan malam hari.

Macam shalat sunnah menurut waktu pelaksanaannya. salah satunya adalah shalat sunnah malam

Kebanyakan orang mengerjakan shalat sunnah yang paling sulit waktu pelaksanaannya yaitu shalat sunnah malam. Karena dikerjakan pada waktu tengah malam hari. Berikut macam shalat sunnah malam.

Shalat tahajjud
Shalat sunnah ini biasa dikerjakan pada waktu tengah malam sehabis bangun tidur. Shalat sunnah ini dikerjakan minimal 2 rakaat dan semampu kita.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. ( Al isro’ 79. )

Ada baiknya kita dapat mengerjakan shalat malam ini. Karena memiliki keistimewaan tersendiri. Seperti berikut ini,



Orang yang shalat tahajud akan dibangkitkan Allah dalam di tempat yang terpuji.

Orang yang shalat tahajud adalah orang yang disebut oleh Allah sebagai muhsinin dan berhak mendapatkan kebaikan dari-Nya serta rahmat-Nya.

Orang yang shalat tahajud dipuji Allah dan dimasukkan kedalam kelompok hamba-nya yang baik-baik.

Kepada Orang yang shalat tahajud, Allah bersaksi atas mereka bahwa mereka adalah orang yang beriman.

Allah membedakan Orang yang shalat tahajud dengan yang tidak secara jelas dan bahwa mereka berbeda dengan lainnya

Manfaat dari mengerjakan shalat sunnah malam adalah sudah diterangkan didalam al-qur'an yang artinya :

"Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji"(Q.S. Al Isra : 79 ).

Shalat tasbih
Shalat sunnah ini adalah shalat ke 3 dari shalat malam. Shalat ini dianjurkan untuk dikerjakan setiap malam. Kalau tidak bisa setiap malam, bisa seminggu sekali atau seklali dalam seumur hidup. Shalat ini dikerjakan 4 rakaat.

Manfaat sholat tasbih adalah sebagai senjata menghadapi persoalan besar. Diriwayatkan oleh Abu Hurayrah, apabila Rasulullah menghadapi persoalan penting, maka beliau mengangkat kepalanya menghadap langit seraya mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum (Riwayat at-Tirmidzi)

Shalat ini kalau dikerjakan pada waktu siang hari hanya salam sekali. Dan jika dikerjakan pada waktu malam hari, salamnya 2 kali.

 Shalat Istikharah
Yang kedua adalah shalat sunnah Istikharah yang jumlah rakaatnya dua rakaat. Makna Shalat istikharah adalah untuk meminta petunjuk yang baik, apabila kita sedang menghadapi dua pilihan, atau ragu untuk mengambil sebuah keputusan. Waktu yang tepat untuk mengerjakan sholat ini adalah pada 2/3 malam terakhir.

Manfaat Shalat Istikharah sebagai jalan keluar untuk segala kebingungan dan keraguan. Sholat Istikharah juga sebagai sebab bagi datangnya ketenteraman dan ketenangan pikiran, sebab dengan sholat istikharah berarti menyerahkan segala urusannya kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya

Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah".( QS. Ali Imron: 154).

Dari hal-hal diatas, dapat kita simpulkan bahwa banyak sekali macam-macam shalat sunnah yang dapat kita ketahui.

Dan tidak lagi bingung untuk melaksakan shalat sunnah.