Miris, Bocah 6 Tahun Terjebak 5 Jam Dalam Mobil, Koma Lalu Meninggal


Di beberapa sekolah, biasanya diberikan fasilitas mobil jemputan.

Mobil jemputan ini yang nantinya akan menjemput dan mengantar anak-anak ke sekolah.

Namun, nasib malang menimpa bocah berusia 6 tahun di Ayutthaya, sebuah provinsi di sebelah utara Bangkok, Thailand.

Chanachai Kongpol atau yang biasa dipanggil Gaga harus tewas mengenaskan karena kelalaian sopir mobil jemputan sekolahnya.

Pada Senin (31/7/2017) pagi, Gaga yang baru duduk di kelas satu itu dijemput dengan bus sekolahnya seperti biasa.

Sesampai di sekolah, Boonlerd Wattakee, pengemudi mobil sekolah itu langsung menurunkan seluruh anak-anak dan pulang untuk beristirahat tanpa mengecek seisi bus terlebih dulu.

Nahas, ternyata Gaga masih berada di dalam mobil dan terjebak selama lima jam.

Pada tengah hari, Boonlerd menemukan Gaga yang tak sadarkan diri di dalam mobil dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Phra Nakhon Sri Ayutthaya.

Saat masih dalam perawatan, Boonlerd  menghubungi kedua orang tuanya untuk memberi tahu kondisi anaknya.

Akibat kejadian tersebut, siswa Sekolah Wat Choeng Len itu sempat mengalami koma selama dua hari.

Dilansir Grid.ID dari Coconuts.co, pada Rabu (2/8/2017) Gaga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Menurut dokter, setelah kejadian itu otak Gaga menjadi tidak responsif karena kekurangan oksigen selama berjam-jam dalam keadaan mobil yang panas.

Boonlerd yang telah bekerja selama 4 tahun itu mengaku lalai karena tidak memeriksa mobil sebelum ia pulang.

Boonlerd juga mengaku bahwa biasanya ia selalu memeriksa dan membersihkan mobil setelah menurunkan anak-anak.

Namun karena hari itu akan turun hujan, ia memutuskan untuk langsung pulang dan beristirahat di rumah.

Pengemudi yang berusia 57 tahun itu kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya.

Lewat hasil pemeriksaaan, ternyata Boonlerd tidak memiliki surat izin untuk mengemudi.

Dia akan dikenai sanksi atas kelalaiannya hingga menyebabkan kematian, selain kurangnya surat perlengkapan izin mengemudi.

Funta Boom-ngam, Ibu dari Gaga berharap kasus anaknya ini menjadi contoh untuk seluruh pengemudi mobil jemputan sekolah agar lebih berhati-hati.

Funta berencana untuk mendonorkan katup jantung dan kedua mata anak lelakinya untuk membantu pasien lain.

Jenazah Gaga kemudian dipindah ke Rumah Sakit Universitas Thammasat sebelum dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Meski telah memaafkan sang sopir, namun Funta dan keluarga akan tetap membawa kasus ini ke jalur hukum.