PERSELINGKUHAN TIDAK SELALU BERAWAL DARI DALAM KAMAR
Ada tiga pintu yang bisa menyebabkan perselingkuhan. Seringkali tiga hal ini terabaikan dan dianggap biasa. Ketika suami melakukan hal ini, istri tenang-tenang saja, sampai akhirnya terjadi perselingkuhan.
Saat ini perselingkuhan sudah dianggap bukan hal yang aneh bagi sebagian orang. Bahkan dianggap sebagai hal yang lumrah. Tentunya bagi orang yang beriman kita harus menjauhi hal itu.
Sebagai seorang istri kita harus menjaga suami kita agar tidak terjerumus kepada perselingkuhan. Selingkuh merupakan perbuatan zina dan itu haram hukumnya.
Kewajiban setiap kita untuk menjauhkan anggota keluarga dari perbuatan dosa. Jadi urusan menjauhkan suami dari perbuatan selingkuh bukan hanya untuk menjaga keutuhan keluarga, tetapi juga untuk menjalankan perintah Allah Swt.
Ada pemahaman kurang tepat yang kini berkembang. Bagi sebagian istri beranggapan tidak apa-apa suaminya berselingkuh asal tidak menikah lagi. Tentunya itu pemahaman yang keliru, karena berselingkuh berarti sudah berbuat dosa.
Bunda, ada tiga pintu yang bisa menyebabkan perselingkuhan. Seringkali tiga hal ini terabaikan dan dianggap biasa. Ketika suami melakukan hal ini, istri tenang-tenang saja, sampai akhirnya terjadi perselingkuhan.
Apa tiga pintu menuju perselingkuhan?
1.Membiarkan perempuan lain curhat dengan suaminya
Banyak ditemui seorang suami dengan leluasa menerima curhat wanita lain yang bukan muhrimnya dan tidak ada ikatan keluarga. Apalagi di era sekarang ini, semua orang dengan mudah bisa terhubung dengan berbagai sarana yang canggih seolah tidak ada lagi dinding pemisah.
Mengapa curhat bisa menjadi pintu menuju perselingkuhan? Dari curhat ini akan timbul merasa nyaman berkomunikasi, melahirkan empati dan rasa kasihan. Bisa jadi awalnya seorang perempuan curhat dengan seorang laki-laki mengenai permasalahan keluarganya, tidak ada niat lain.
Namun, lama-lama timbul rasa kagum dan simpati, apalagi jika nasihat laki-laki itu mengena pada persoalan yang dihadapi. Tidak sedikit timbul saling ketertarikan berawal dari curhat ini. Baik curhat secara offline maupun online.
Sehingga kita tidak bisa menganggap sebelah mata ketika ada seorang wanita curhat kepada suami kita. Alangkah baiknya jika kita ikut terlibat sehingga mereka tidak berdua baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Sebagai istri kita berhak melakukan itu. Sehingga suami tidak leluasa berinteraksi dengan lawan jenis.
2.Jangan menjadikan sahabat kita juga sahabat suami
Untuk bunda yang solihah, tentunya kita punya sahabat yang erat seorang wanita. Sedekat apapun kita dengannya, bukan berarti ia juga harus dekat dengan suami kita. Tidak sedikit kejadian yang menimpa saudara kita dengan istilah teman memakan teman. Asalnya sahabat istri kemudian bersahabat juga dengan suami. Lama-lama menjadi dekat dan akrab, kemudian timbul rasa ketertarikan.
3.Social media dan smartphone menjadi jalan awal
Seperti kisah ini:
Seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya di rumah, terbiasa mengakses internet saat di waktu senggang untuk mencari informasi.
Hingga pada suatu ketika mengakses ruang chating dan mulai banyak yang berkenalan, awalnya hanya sebatas obrolan biasa.
Namun pada akhirnya godaan setan begitu kuat hingga akhirnya keretakan rumah tangga tidak dapat di hindarkan.
Tiga hal tersebut juga berlaku bagi suami dalam menjaga istrinya dari pria idaman lain. Semoga ikhtiar ini menjadi amal solih yang mengantarkan kita ke syurga-Nya.